Kelap kelip lampu malam,soraknya mengembangkan sejuta keunikan.Aku melihat,menyusuri ruas2 jalan,tak berkedip mata menyaksikan pemandangan yang baru ku sapa.Aku memasuki dunia yang belum pernah ku jamah sebelumnya.Kadang aku selalu bertanya''Paman,mengapa harus aku..?''aku bertanya pada beliau pamanku.Dia hanya bercakap tenang dan menjawab dengan ramahnya.''Karna kamu ponakanku''.Hanya sepatah kata ia berikan jawabnya.
''Paman,banyak yang bilang kalau aku telah berubah,bukan aku yang lugu dan cantik seperti dulu,padahal aku tak pernah mereasakan ke2 hal itu,paman dirimu sebagai cerminku,berkatalah sesuatu?dan mengapa musti aku?''pertanyaanku semakin menjadi terhadapnya.
''Kamu memang berubah,bukan ponakanku yang dulu,semua pelan gusar merambah arti dalam hidupmu.Apa kau tak berharap dewasa?biarkan saja orang bicara,dengarkan jangan diabaikan.Masukan dan timbang dalam kalbu terhalusmu.Ingat,segala sesuatu bukan tanpa alasan,tapi jangan ceroboh mengambil sesuatu yang belum tentu baik untukmu,maka lihatlah pelan2,namun tetap jalan.
Silaunya lampu berpijar dalam jejeran kota,aku telah masuk,nyatanya aku hadapi ini.Mereka yang menarik dengan kuat,membaringkan segala hasrat atas nama dunia yang selalu tertawa di atas deretan keresahan hati mereka.Aku menyaksikanya,melihat dengan mata yang hampir tak habis menatap.Dan pertanyaan itu kembali mencuat,mengapa mesti aku..?''
''Kamu memang lugu,tak mungkin ku pungkiri itu'',kembali pamanku berseru.Keluguanmu masih terlihat dari bibir dan matamu,dan menyatu ditanganmu,dalam menyatakan segala hal,bersumber atas dasar hati kecilmu.paman melihatmu disitu''.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar