Penaku tergesa2 menuliskan
entah apa yang ingin ku uraikan
selain jembatan2 yang menyatukan hati
alunan ayat2 suci itu
mengalun bagai dasar madu
nyaring merdu ditelingaku
sejuk mengalir kedasar dada
segala hambatan seolah runtuh terjamah halusnya
Aku masih ingin tetap tinggal
sebelum bias2 mentari sore terbenam menjemputku
selendang warna masih ku ikatkan
namun putih pilihan
bukan pilihanya
tapi pilihanku
dia hanya menyukai warna itu
hingga nafasku bangkit tuk tengok wajahnya
Entahlah
sebelum ku sapa,dia beranjak mengikuti camar itu
Tapi aku masih ingin tinggal sebelum matahari terbenam
gaung itu masih memaksaku melibatkan namamu
namun aku tahu
jauh waktu tlah rubah setiap perkara
bunga tulipun mewakili mawar putihmu
Layang2 yang masih setia
menampkan liukan indahnya
sampai saat ini aku masih bermain rasa dengannya
Rasa yang masih berkobar tak tentu padam
namun ketentuan ada pada detakan nadiku
Iya atau tidak
harapan itu seolah setia menaburkan bunga yang mekar merambah kekuatanku
Titik2 hujan
gemulainya membuatku makin tertarik
akan guntur
akan angin yang bersorak riuh
panggil2 degup jantungku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar