Ketika fajar tak seelok dulu
hati malah mengadu rindu
ketika bayangnya mulai lenyap dari hadapanku
aku mulai menulis untukmu
tak pernah sampai dalam mata mu
tak pernah kau buka surat-suratku
aku hanya rindu
rindu yang membelenggu tiap kakiku
berat seperti memikul beribu-ribu beban
Sisa-sisa penaku terakhir
sebagai rangkuman cinta yang ratusan lembar tersasar
alamat cinta yang tlah tamat
dalam gerbang selamat tinggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar